kelasrobot Karena Arduino User Manual

JENIS-JENIS ARDUINO
Ir. SUDIRMAN, M.Kom.,IPM
SUMBER :
http://www.kelasrobot.com/2014/12/je
nis-jenis-microcontroller-arduino.html
ALASAN PEMILIHAN ARDUINO
Pertama, Karena Arduino Mempunyai Bootloader. Bootloader semacam sistem tersendiri untuk Arduino, yang membuat Arduino tidak memerlukan lagi tambahan chip programmer. Bootloader ini berfungsi untuk menangani proses memasukan program dari komputer ke Arduino.
Kedua, Karena Arduino Terjangkau. Saya cek dari harga, kemudian saya bangdingkan dengan fasilitas yang ada di dalam Arduino. Dan saya pikir lagi, "Harga segini ternyata bisa beli ginian ya, haha". Pokonya murah deh... ;)
Ketiga, Karena Arduino Mudah Dipelajari. Bahasa pemograman Arduino adalah bahasa C yang sudah menjadi sederhana. Sehingga memudahkan pemula. Kamu pun yang bukan orang teknik atau berasal dari programmer, pasti bisa menggunakan Arduno.
Keempat, Karena Arduino Menggunakan USB. Untuk pemograman sudah tidak memerlukan paralel port atau sebagainya, USB memudahkan kamu untuk proses pemograman. Karena USB ada di semua perangkan komputer.
Kelima, Karena Arduino Memiliki Banyak Library Gratis. Libary ini berfungsi untuk menyingkat pemograman, sehingga kamu nggak perlu pusing lagi. Dan tersedia berbagai macam, ada yang untuk LCD, Servo, Sensor, dan sebagainya. Yang pasti Librarynya gratis... Cihuyyyy :D
Keenam, Karena Arduino Memiliki Fasilitas Lengkap. Sudah tersedia memori, pin input output yang lengkap. Ada PWMnya juga, ADC, timer, dan sebagainya. Pokonya lengkap deh... :)
Ketujuh, Karena Arduino Open Source. Tidak hanya secara software saja yang bisa kamu utak-atik, tapi juga secara hardware. Kamu bahkan bisa membuat Arduino buatan kamu sendiri, dan malah pihak Arduino sendiri juga memberikan skemanya (arduino.cc). Dan karena Open Source juga, Arduino menjadi berkembang sangat cepat diseluruh dunia.
Kedelapan, Karena Komunitas Arduino Banyak. Kamu bisa gabung dengan grup yang ada difacebook, kamu bisa gabung dengan di media sosial lainnya juga. Komunitas-komunitas ini membuat kamu tidak pusing saat mau bertanya, atau mencari referensi untuk belajar. Karena di Google pun, banyak contoh-contoh projek Arduino yang telah dibuat. Di youtube banyak video tutorialnya. Dan di Kelas Robot, kamu bisa belajar Arduino dan Robot juga ... :D
Sejarah Singkat Lahirnya Arduino
Semuanya berawal dari sebuah thesis yang dibuat oleh Hernando Barragan, di institute Ivrea. Kemudian tahun 2005, dikembangkan oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles dan diberi nama Arduin of Ivrea.
Lalu diganti nama menjadi Arduino yang dalam bahasa Italia berarti teman yang berani... :)
Tujuan awal dibuat Arduino adalah untuk membuat perangkat mudah dan murah, dari perangkat yang ada saat itu. Dan perangkat tersebut ditujukan untuk para siswa yang akan membuat perangkat desain dan interaksi. Visi awalnya aja udah mulia kan... ;)
Saat ini tim pengembangnya adalah Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe, Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka mengupayakan 4 hal dalam Arduino ini, yaitu: Harga terjangkau Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi, Windows, Linux, Max, dan sebagainya. Sederhana, dengan bahasa pemograman yang mudah bisa dipelajari orang awam, bukan untuk orang teknik saja. Open Source, hardware maupun software. Sifat Arduino yang Open Source, membuat Arduino berkembang sangat cepat. Dan banyak lahir perangkat-perangkat sejenis Arduino. Seperti DFRDuino atau Freeduino, dan kalau yang lokal ada namanya CipaDuino yang dibuat oleh SKIR70, terus ada MurmerDuino yang dibuat oleh Robot Unyil, ada lagi AViShaDuino yang salah satu pembuatnya adalah Admin Kelas Robot... :D
Arduino adalah salah satu jenis Microcontroller yang paling populer di dunia. Paling banyak digunakan di dunia. Arduino ini menggunakan chip AVR sebagai microcontrollernya. Dan dikelas sebelumnya sudah dibahas banyak mengenai Apa itu Arduino dan untuk apa penggunaannya.
Dan seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang, kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:
1. Arduino Uno. Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
2. Arduino Due. Berbeda dengan saudaranya, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA, melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input analog. Untuk pemogramannya menggunakan Micro USB, terdapat pada beberapa handphone.
3. Arduino Mega. Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB type A to B untuk pemogramannya. Tetapi Arduino Mega, menggunakan Chip yang lebih tinggi ATMEGA2560. Dan tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih banyak dari Uno.
4. Arduino Leonardo. Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Dari mulai jumlah pin I/O digital dan pin input Analognya sama. Hanya pada Leonardo menggunakan Micro USB untuk pemogramannya.
5. Arduino Fio. Bentuknya lebih unik, terutama untuk socketnya. Walau jumlah pin I/O digital dan input analognya sama dengan uno dan leonardo, tapi Fio memiliki Socket XBee. XBee membuat Fio dapat dipakai untuk keperluan projek yang berhubungan dengan wireless.
6. Arduino Lilypad. Bentuknya yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk membuat projek unik. Seperti membuat amor iron man misalkan. Hanya versi lamanya menggunakan ATMEGA168, tapi masih cukup untuk membuat satu projek keren. Dengan 14 pin I/O digital, dan 6 pin input analognya.
7. Arduino Nano. Sepertinya namanya, Nano yang berukulan kecil dan sangat sederhana ini, menyimpan banyak fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk pemograman lewat Micro USB. 14 Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog (lebih banyak dari Uno). Dan ada yang menggunakan ATMEGA168, atau ATMEGA328.
Loading...
+ 35 hidden pages